CB24.COM– Datuk Paduko Andiko Putro Jayo Siasah Alam, Edi Purwanto bersama Datin Karang Setio, Ari Puspita Rini menghadiri penyerahan gelar adat melayu jambi kepada tokoh nasional, Kamis (4/1) di Balairung Sari LAM Provinsi Jambi. Hadir pada kesempatan ini, Ketua Umum LAM Provinsi Jambi, Temenggung Putro Jayo Diningrat, Hasan Basri Agus.
Penyerahan gelar adat melayu ini turut dihadiri Gubernur Jambi sekaligus Ketua Pembina LAM Provinsi Jambi, Datuk Mangkubumi Setio Alam, Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi sekaligus Wakil Ketua LAM Provinsi Jambi, Paduko Agungmulyo Agamo, Abdullah Sani dan sejumlah pengurus LAM Provinsi Jambi serta unsur forkompimda di lingkup pemerintahan Provinsi Jambi.
Pada kesempatan ini, Edi Purwanto menyampaikan bahwa pemberian gelar adat melayu ini adalah bagian dari penghargaan yang diberikan atas dedikasi serta kontribusi untuk Jambi. Turut hadir pada kesempatan ini, sejumlah pejabat tokoh nasional yang mendapat gelar adat melayu jambi.
Adapun yang mendapat gelar adat pada hari ini yakni M. Syukur, H. A Bakri, H.A.R. Sutan Adil, H. Afriansyah Nur, Hj. Elviana, Letjen TNI. H. Hilman, Letjen TNI (Purn) Dr. H. Sudirman, Irjen Pol. Rusdi Hartono, Irjen Pol. Armed Wijaya, Mayjen TNI. M. Zamroni, Mayjen TNI. Supriono, Mayjen TNI. Zulkifli, Nazali Limpo.
Edi Purwanto dalam kesempatan ini menyebut bahwa pemberian gelar adat ini sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada sejumlah tokoh Jambi yang turut membangun Jambi. Disisi lain, Edi Purwanto menyebut bahwa penganugerahan ini juga bagian amanah dari lembaga adat.
“Iya hari ini ada sejumlah tokoh yang diberikan gelar adat melayu dan ini bagian dari penghargaan yang diberikan khusus kepada tokoh-tokoh yang ikut membangun jambi tentunya ada kriteria-kriteria yang diberikan kepada tokoh-tokoh ini sehingga mendapat gelar adat ini,”katanya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Edi Purwanto dirinya mengajak sama-sama untuk bagaimana bisa menterjemahkan Adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah. Ia juga mengajak untuk bagaimana sama-sama menjadikan lembaga adat ini menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
“Gelar ini tidak hanya sebagai penganugerahan semata, namun ada tanggungjawab kita bagaimana menjaga lembaga adat ini, dan membawa lembaga adat ini menjadi bermanfaat bagi masyarakat,”pungkasnya. (*)