CB24.COM- Bagi penyuka makanan berat, rasanya belum lengkap kalau belum melahap menu kuliner yang satu ini. Bebek Bakar Garuda, warung yang berada di Pertokoan Sedati Agung Blok A1, Sidoarjo ini, siap menantang kolesterolmu dengan porsi bebek bakar super jumbo. Seporsi bisa berisi sepotong bebek bakar seberat 1 kilogram.
Bebek Bakar Garuda tampil beda dari menu bebek goreng yang umum kalian jumpai di daerah Surabaya dan sekitarnya. Bebek bakar ini dimasak khas dari dapur rumahan. Bebek bakar dilumuri bumbu merah pedas pada saat proses pembakaran.
“Kalau mau yang sedang, tinggal ditambah kecap,” ujar sang pemilik warung Bebek Bakar Garuda, Muhaimin Syahdan (28) atau akrab dipanggil Han.
Penyajian bebek bakar ini cukup istimewa, karena dipadu dengan dua varian sambel. Sambel bajak dan sambel ijo. Selain sambel, ada juga serundeng khas yang diramu khusus dari bumbu kuning ungkepan bebek dikasih parutan kelapa, lalu digongso hingga menguning keemasan.
“Pas kalau dicampur nasi pulen, jadi ikut gurih nasinya kayak nasi uduk,” kata Han.
Memasak daging unggas yang satu ini memang gampang-gampang susah. Seperti memasak daging kambing. Salah sedikit, daging bebek bisa berbau apek. Kalau daging kambing ada istilah berbau prengus.
Han membuka rahasia mengolah bebek agar tidak berbau apek. Dia bilang, harus dihilangkan sumber baunya yang berada di bagian paha atas mendekati brutu atau anus. Di sana ada benjolan putih lancip, itulah yang wajib dibuang.
“Sumber baunya harus dibuang. Bau apek juga bisa dari cara menyembelih yang tidak tuntas,” kata Han.
Oh ya, kalau daging bebek yang bakar ini agar bisa cepat empuk, Han biasa menggunakan air kelapa untuk merebusnya saat proses ungkep (direbus bersama rempah-rempah). Soal bumbunya, Han sendiri lho yang ngeracik.
“Saya sendiri yang ngeracik bumbunya. Bumbu rahasia keluarga,” katanya.
Bebek bakar garuda mulai viral sekitar tahun 2018 sebelum pandemik COVID-19 menghantam negeri ini. Kala itu, bebek bakar ini menjadi populer karena sering direview oleh para food blogger, youtuber kuliner, dan tentu media maistream.
“Setelah banyak dikunjungi teman-teman media, kami dikunjungi banyak pecinta kuliner. Bahkan, ada orang yang kerja di Makassar rela bungkus dipacking untuk oleh-oleh dibawa ke Makassar,” kata Han.
Eit, kelupaan. Harga seporsi bebek bakar ukuran jumbo, hanya dibanderol Rp35-38 ribu per porsi. Kalau lagi ada stok bebek super duper jumbo, seporsi bisa berisi potongan bebek 1 kilogram. Bebek Bakar Garuda buka setiap hari mulai jam 5 sore sampai jam 10 malam.
Bebek bakar Garuda berdiri tahun 2015 di Pertokoan Sedati Agung Blok A1 Sidoarjo. Mulanya, Han terinspirasi dari ayahnya Pak Slamet yang sudah 25 tahun jualan Nasi Goreng Garuda. Nama Garuda diambil dari Jalan Garuda, Pasar Betro, Sedati, Sidoarjo.
Karena nasi goreng garuda mulai redup, Han kemudian berdiskusi dengan ibunya Ida Nuryani. Muncullah ide jualan penyetan ayam, bebek, lele, dan tempe penyet. Penyetan sempat sepi, lalu ganti ide jualan ikan bakar dan ayam. Lagi-lagi peminat sedikit.
“Terus muncul ide lagi, kenapa bebek kok gak dibakar. Setelah itu banyak yang penasaran dengan bebek bakar yang kami buat,” katanya.
Sampai sekarang, pertumbuhan peminat warung Bebek Bakar Garuda naik terus. Dulu awal 2015 hanya mampu menghabiskan 20 porsi atau 5 ekor bebek, lalu di tahun 2018 sampai sekarang dapat menghabiskan 30-35 ekor bebek atau setara 120-125 porsi.
“Itu belum menu ayam dan ikan lainnya. Pandemik kemarin juga masih ok, turun gak terjun bebas. Kami juga mulai melayani Grab Food,” katanya.
Han bersyukur, hingga sekarang warungnya bisa mempekerjakan 3 karyawan dengan gaji bulanan plus gaji harian sebagai tambahan. “Makan, minum, tidur sudah kami tanggung. Meraka para milenial yang pantang menyerah,” katanya.
sumber : IDN Times