CB24.COM- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Jambi mendapat sambutan positif dari para siswa di berbagai jenjang pendidikan. Sejak diterapkan di sejumlah sekolah menengah atas dan pertama, program yang digagas untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik ini dianggap mampu membantu kebutuhan nutrisi siswa setiap harinya.
Banyak penerima manfaat mengaku puas dengan makanan yang disediakan, baik dari segi rasa, kebersihan, maupun penyajian, meski sebagian berharap adanya variasi menu agar tidak menimbulkan kebosanan.
Salah satu penerima MBG dari SMAN 6 Kota Jambi, Migel Falino Delvio, siswa kelas 12 F 5, mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang dengan pelaksanaan program ini. Ia menilai kualitas dan penyajian makanan yang diterima sudah cukup baik dan layak dikonsumsi oleh siswa. Namun, Falino berharap agar pihak penyedia dapat lebih memperhatikan variasi menu harian.
Migel Falino Delvio, SMAN 6 Kota Jambi,
“Iya Pak, untuk penyajiannya menunya sudah tidak ada masalah. Tapi kalau bisa lebih bervariasi lagi, soalnya minggu kemarin menunya telur berturut-turut hampir empat hari. Dan kalau bisa susunya jangan lupa, Pak,” ujar Falino penuh percaya diri.
Hal senada diungkapkan oleh Baim Ramadhani, siswa kelas 9 D 5 di SMPN 17 Kota Jambi. Ia juga mengaku puas dengan makanan yang diterimanya sejauh ini. Menurutnya, program MBG telah membantu banyak siswa untuk mendapatkan asupan gizi yang lebih baik di sekolah.
Baim Ramadhani, siswa kelas 9 D 5 di SMPN 17 Kota Jambi
“Sampai saat ini MBG-nya sudah aman-aman saja, Pak. Tapi kalau bisa sayur-mayurnya lebih bervariasi lagi. Sekarang juga sudah ada sambalnya, dan kalau bisa lebih sering ada susunya,” tutur Baim dengan senyum semangat.
Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia sekolah. Di Kota Jambi, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap di berbagai satuan pendidikan dengan melibatkan tenaga penyedia katering lokal agar menu yang disajikan tidak hanya memenuhi nilai gizi, tetapi juga sesuai dengan selera masyarakat daerah.
Antusiasme para siswa terhadap program ini menunjukkan bahwa manfaatnya telah dirasakan secara langsung sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan pelajar.
Namun demikian, masukan yang disampaikan seperti keinginan adanya variasi menu dan pelengkap seperti susu menjadi catatan penting agar program MBG semakin menarik dan dinantikan setiap harinya. Jika saran-saran tersebut dapat diakomodasi, bukan tidak mungkin MBG akan semakin menjadi ikon keberhasilan dalam meningkatkan kualitas nutrisi dan semangat belajar siswa di Kota Jambi. (Ag)
