CB24.COM– PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo Regional III yang beroperasi di Provinsi Riau telah menyalurkan bantuan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) mencapai Rp3,6 miliar sepanjang semester pertama tahun 2025.
Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap di Pekanbaru, Rabu, mengatakan seluruh program TJSL yang disalurkan mencakup berbagai program yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau “sustainable development goals” (SDGs).
Teranyar, pihaknya menyalurkan total bantuan berbagai program, terutama sosial dan pendidikan Rp341 juta di Pekanbaru, Selasa.
“Program TJSL ini bukan sekadar kewajiban, melainkan wujud nyata dari komitmen kami untuk terus hadir, tumbuh, dan memberi manfaat bersama masyarakat. Selaras dengan SDG’s serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Ia mengatakan sepanjang semester pertama 2025, program-program, seperti Cerdas Bersama PTPN IV Regional III melalui bantuan sarana dan prasarana pendidikan yang berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini menyasar sekolah-sekolah terpencil masih menjadi salah satu program unggulan.
Melalui program dengan bantuan perangkat komputer lengkap dengan paket internet gratis selama setahun tersebut, PTPN IV Regional III berupaya membuka jendela cakrawala sekolah di area terpencil melalui digitalisasi.
Selain itu, program penghijauan melalui penyaluran ribuan bibit tanaman dengan melibatkan masyarakat, instansi pemerintahan, hingga para pelajar juga turut diperkuat dan diperluas. Program restorasi ekosistem sungai melalui penyaluran bibit ikan juga turut menyentuh masyarakat desa sekitar perusahaan.
“Begitu juga dengan penanganan bencana alam yang di awal tahun ini cukup masif terjadi di berbagai kabupaten di Riau, alhamdulillah melalui TJSL kita hadir untuk membantu meringankan beban korban terdampak,” katanya.
Melalui kolaborasi dengan PTPN IV PalmCo, pihaknya turut mengentaskan persoalan ketersediaan air bersih di wilayah yang selama ini kerap dilanda kekeringan saat musim kemarau. Program itu diimplementasikan PTPN IV Regional III di Desa Talang Danto yang berada di areal ketinggian dan cukup kesulitan air bersih saat musim kemarau.
“Bagi kami, keberhasilan usaha tidak hanya diukur dari pencapaian finansial, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang bisa kami hadirkan bagi lingkungan sosial dan masyarakat sekitar,” demikian Gusmar. (*)