CB24.COM- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro direalisasikan secepatnya kendati para pedagang meminta eksekusi relokasi ditunda.
“PKL minta relokasi ditunda, aku minta (relokasi) cepat,” kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Raja Keraton Yogyakarta itu mengaku telah bersabar menunggu selama 18 tahun lamanya untuk memindahkan PKL Malioboro ke lokasi yang baru.
Oleh sebab itu, menurut Sultan, permintaan PKL agar proses relokasi ditunda tidak bisa dipenuhi. “Enggak-enggak aku wis nunggu (sudah menunggu) 18 tahun,” ucap Ngarsa Dalem.
Menurut Sultan, lokasi yang selama ini ditempati para PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro merupakan milik pemerintah serta pemilik toko. “Bukan fasilitas kaki lima,” ujar dia.
Sebanyak 1.700 PKL yang membuka lapak di sisi barat dan sisi timur Malioboro bakal direlokasi ke dua lokasi yang telah disiapkan.
Lokasi pertama yakni di Gedung Bioskop Indra, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta dan lokasi kedua menempati bekas Kantor Gedung Dinas Pariwisata DIY. Keduanya masih berada di kawasan Malioboro yang kemudian diberi nama Teras Malioboro 1 dan 2.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi menuturkan relokasi tersebut sebagai upaya memuliakan PKL Malioboro agar mendapatkan tempat yang lebih representatif.
Selain mewujudkan kenyamanan berdagang, Siwi menuturkan relokasi tersebut bertujuan menata kawasan Malioboro sebagai bagian dari upaya Pemda DIY mengajukan kawasan sumbu filosofi DIY sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
sumber : okezone.com