CB24.COM- Kepedulian dan empati PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi-Sumbar terhadap warga sekitar daerah operasionalnya akan kebutuhan tempat ibadah yang aman, nyaman dan bersih cukup tinggi.
Buktinya, melalui Kebun Usaha Ophir di kabupaten Pasaman Barat provinsi Sumatera Barat (Sumbar), BUMN perkebunan kelapa sawit ini membangun tempat wudhu dan toilet untuk jamaah di Mushola Nurul Ikhlash.
Bantuan lewat dana program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Regional 4 Jambi-Sumbar untuk Mushola di Jorong Sariak, Nagari Sariak kecamatan Luhak Nan Duo kabupaten Pasaman Barat, Sumbar diserahkan langsung Manager Kebun Ophir, Zulfikar Sopang kepada Wali Nagari Edi Suhartono, S, Sos, pada Jumat (14/2/2025) di saksikan warga dan jamaah Mushola.
”Alhamdulillah, terima kasih Kebun Ophir PTPN Regional 4 yang peduli akan kebutuhan kelengkapan tempat ibadah kami. Terima kasih telah membangun tempat wudhu dan dan toilet untuk digunakan jamaah Mushola Nurul Ikhlas. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah kepada PTPN Regional 4 dan seluruh karyawannya. In Syah Allah dengan bantuan ini, Allah akan balas dengan kemajuan dan kesuksesan Regional 4,” kata Wali Nagari Sariak, Edi Suhartono, S Sos.
Wali Nagari mengakui, selama ini Mushola Nurul Iklash memang belum memiliki tempat wudhu yang permanen apalagi toilet atau WC sebagai salah satu kelengkapan tempat ibadah umat muslim ini.
Jamaah Mushola Nurul Iklash bila ingin sholat berjamaah terlebih dahulu mengambil wudhu sebagai syarat sahnya sholat, di rumah masing-masing.
Manager Kebun Ophir Regional 4, Zulfikar Sopang mengaku bantuan merupakan bagian dari program TJSL Regional 4 yang ditujukan untuk lingkungan sekitar daerah operasional perusahaan.
Program TJSL membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar berusaha mencari keuntungan tapi juga memberikan manfaat untuk warga sekitar dengan program TJSL yang meliputi berbagai bidang mulai bantuan tempat ibadah, modal pelaku UMKM, bantuan beasiswa dan perbaikan insfratruktur masyarakat luas.
”Kami melihat bila waktu sholat, jamaah berwudhu jauh dari mushola. Kami lalu koordinasi dengan Wali Nagari dan ketahuan bahwa belum ada tempat Wudhu dan toilet yang permanen. Dengan dana program TJSL yang memang ada, kami bangun itu. Nilainya tidak seberapa hanya menghabiskan biaya Rp 10.000.000,-. Kami berharap sedikit bisa membuat jamaah nyaman dan tenang dalam ibadah, dan kita sama-sama pelihara fasilitas yang sudah ada,”” ungkap Zulfikar Sopang mengakhiri. (*)
