CB24.COM– Andaikan Mahkamah Konstitusi tidak merubah aturan dengan membolehkan partai-partai non parlemen mengusung calon kepala daerah, bisa dipastikan Gubernur Jambi petahana yang saat ini kembali mencalonkan diri akan berhadapan dengan kotak kosong. Hal ini dikarenakan sebagian besar partai partai yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Jambi telah bergabung ke pasangan Haris – Sani kecuali Partai Nasdem.
Namun meskipun Partai Nasdem mengusung Romi yang kala itu berpasangan dengan Saniatul Latifa, Romi-pun hampir mengubur mimpinya menjadi calon Gubernur Jambi. Tidak hanya masih kekurangan persentase suara partai minimal 6,5 % – 10% sesuai jumlah suara sah yang ada di daerah masing-masing sebagaimana diamanatkan MK, tapi karena pada detik-detik terakhir pendaftaran pasangan Cagub dan Cawagub Jambi ke KPUD Jambi, secara mengejutkan, tiba-tiba Saniatul mengundurkan diri dari posisinya sebagai Cawagub Romi.
Tapi sepertinya Dewi keberuntungan masih berpihak kepada Romi. Tidak butuh waktu lama bagi Romi untuk mencari pengganti istri mantan Bupati Tebo, Sukandar ini. Tepat tiga hari menjelang waktu pendaftaran ke KPUD Jambi, Romi mengumumkan jika ia telah mendapatkan pengganti Saniatul. Beruntungnya lagi, sang pengganti adalah seorang purnawirawan TNI yang memiliki sejumlah jabatan mentereng dalam karir militernya.
Ibarat pasien yang sudah sekarat, Romi seperti mendapatkan infus terakhir untuk hidupnya sehingga membuat semangatnya yang tadi turun dititik terendah menjadi bangkit kembali dan menyala bak obor disiram bensin.
Namun dari semua perjalanan politik Romi menuju Pilkada Jambi yang penuh liku dan situasi menegangkan ini, jawaban menyejukkan dan sangat bijak datang dari sang wakil, Letjend TNI (Purn) Sudirman, SH, MH.
Dalam acara dialog santai dengan para jurnalis Jambi di Café Satu Nama kawasan Sipin (30/9/2024), Sudirman menjawab pertanyaan mengenai hal mendasar yang mendorong dirinya bersedia mendampingi Romi untuk menjadi kontestan dalam ajang Pilgub Jambi tahun ini.
“Saya mendapat kabar mengenai Pilkada Jambi dari teman-teman bahwa kemungkinan besar petahana akan berhadapan dengan kotak kosong. Menurut saya hal ini tidak baik buat perkembangan demokrasi kita kedepan. Untuk itulah saya nyatakan saya bersedia menjadi pendamping Mas Romi karena saya ingin menyelamatkan demokrasi,” ungkapnya.
Dengan bersedianya Letjen TNI (Purn) Sudirman, maka pertarungan antara incumbent melawan kotak kosong praktis batal. Saat ini ada dua pasang calon (head to head) yang akan bertarung pada pilgub Jambi 27 November 2024 mendatang.
Dalam bincang santai tersebut, sempat disinggung juga soal tata kelola tambang batubara yang saat ini terus menjadi polemic ditengah masyarakat. Menurut Sudirman, persoalan ini harus segera diatasi karena suddah mengganggu pengguna jalan umum lainnya.
“Persoalan ini harus segera dicariakn solusinya. Baik soal tata kelola tambang maupun tata kelola transportasi dan mempercepat penyelesaian jalan khsusu batubara,” ujar mantan Pangdam II Sriwijaya yang mengalami langsung kemacetan tersebut saat melakukan kunjungan ke Kerinci, Merangin, Sarolangun dan Batanghari.
Sudirman juga menjelaskan melalui hasil kunjungannya ke berbagai kabupaten dirinya banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat tidak hanya masalah infrastruktur jalan, namun juga soal lain seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan SDM aparatur daerah hingga penanganan banjir dan bencana alam lainnya. (Jai)