CB24.COM– Majunya Agus Rubiyanto (ARB) sebagai calon Bupati Tebo dan adiknya Khalis Mustiko yang diusulkan DPD Partai Golkar Provinsi Jambi sebagai Ketua DPRD Tebo mendapat sorotan dari berbagai pihak yang ada di Kabupaten Tebo. Sorotan tajam digaungkan oleh Dr. Azri, S.H., M.H., mantan anggota DPRD Tebo serta seorang pengacara ternama di Tebo.
Menurutnya, jika situasi ini terwujud, dimana Agus nantinya jika terpilih menjadi Bupati Tebo, maka Kabupaten Tebo akan menghadapi tantangan serius terkait ketimpangan kekuasaan, karena legislatif dan eksekutif akan dipimpin oleh kakak beradik. Situasi ini tentu dapat mengurangi efektivitas kontrol terhadap pembangunan di Tebo.
“Bagaimana mungkin ada kontrol pembangunan yang efektif jika kakak beradik memimpin Tebo, dimana salah satu fungsi legislative adalah mengawasi eksekutif,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa kondisi ini menimbulkan potensi besar terjadinya praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di Tebo, mengingat orang tua Agus Rubiyanto dan Khalis Mustiko adalah seorang kontraktor yag selama ini memang banyak mengerjakan proyek pemerintah di Tebo.
Melihat sistuasi ini, Azri berharap agar Partai Golkar lebih bijak dalam memutuskan kader yang akan menduduki posisi sebagai Ketua DPRD Tebo. Ia mengingatkan bahwa keputusan tersebut akan berdampak besar terhadap masa depan Tebo.
“Kita semua tahu bahwa Golkar telah merekomendasikan Agus Rubyanto sebagai calon Bupati Tebo, dan jika Golkar juga menetapkan Khalis Mustiko sebagai Ketua DPRD Tebo, ini akan sangat berpengaruh pada Tebo di masa mendatang. Apalagi dengan latar belakang orang tua mereka sebagai kontraktor, tentu sangat tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Tebo,” tegasnya.
Dalam pandangannya, kepemimpinan yang dipegang oleh keluarga dalam dua posisi penting tersebut (Eksekutif dan Legislatif-red) berpotensi menciptakan konflik kepentingan yang besar. Kondisi ini tidak hanya buruk bagi pemerintahan di Tebo, tetapi juga akan mempengaruhi integritas proses pembangunan dan pengawasan di daerah tersebut.
Oleh karena itu, Dr. Azri mendesak Golkar untuk mempertimbangkan semua aspek tersebut sebelum mengambil keputusan yang final mengenai posisi-posisi strategis di Pemerintahan Tebo.
“Kita semua menginginkan yang terbaik untuk Tebo, dan itu berarti memastikan bahwa setiap keputusan politik diambil dengan pertimbangan yang matang dan demi kepentingan publik, bukan kepentingan keluarga atau individu tertentu,” lanjutnya.
Sebagai seorang tokoh sekaligus inisiator Gerakan Kawal Pemilu Bersih (KPB) 2024, Dr. Azri berharap agar Kabupaten Tebo dapat dipimpin oleh individu-individu yang memiliki integritas tinggi dan mampu membawa daerah Tebo ke arah yang lebih baik, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
“Semoga calon pemimpin Tebo adalah orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi dan mampu membawa kabupaten ini kearah yang lebih baik dengan mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi,” pungkasnya. (Jai)