CB24- Baru-baru ini, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat (1/7/2022), pagi hari. Semburan abu vulkanik mengarah ke timur laut Gunung Anak Krakatau.
Diketahui, erupsi Gunung Anak Krakatau ini sudah terjadi sejak Rabu (29/6/2022) lalu. Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang membahayakan membuat warga dilarang keras mendekat dalam radius 5 kilometer.
Berikut fakta-fakta erupsi Gunung Anak Krakatau.
1. Tercatat pos pengamatan Gunung Api Anak Krakatau di Pasauran
Diketahui, erupsi ini tercatat melalui pos pengamatan gunung api Anak Krakatau di Pasauran, Serang, Banten.
Pengamat gunung api, Deny Mardiono melaporkan bahwa erupsi terjadi pada pukul 06.50 WIB dengan semburan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa letusan Gunung Anak Krakatau tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo 42 mm dengan durasi 77 detik.
2. Terjadi sejak Rabu dini hari
Erupsi Gunung Anak Krakatau sudah terjadi sejak hari Rabu, 29 Juni 2022 lalu. Pada hari tersebut, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sebanyak tiga kali.
Letusan terus terjadi hingga terakhir pada hari Jumat, 1 Juli 2022.
3. Rentetan letusan Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau meletus pertama kali pada Rabu (29/6/2022) pukul 02.09 WIB. Namun, pada letusan ini visual letusan tidak teramati.
Letusan kedua terjadi pada hari Rabu dini hari sekitar pukul 04.36 WIB. Letusan tersebut terjadi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1000 m di atas puncak, kurang lebih 1157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 77 detik.
Sementara, erupsi Gunung Anak Krakatau ketiga terjadi pada siang menjelang sore atau sekitar pukul 14.51 WIB. Letusan tersebut terjadi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2000 m di atas puncak, atau kurang lebih 2157 m di atas permukaan laut.
4. Erupsi kembali terjadi pada hari Jumat
Erupsi kembali terjadi pada hari Jumat (1/7/2022) pukul 06.50 WIB dengan tinggi abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak, atau sekitar kurang lebih 657 di atas permukaan laut.
5. Status gunung level siaga
Saat ini, status gunung api yang terletak di Selat Sunda tersebut masih berada pada level III atau siaga. Oleh karenanya, masyarakat dilarang mendekati gunung dalam radius 5 kilometer dari kawah.(yan)
sumber : suara.com