CB24.COM– Usai tes resmi di Sirkuit Jerez, Spanyol, Suzuki bikin gempar paddock MotoGP dengan keputusan bahwa mereka akan hengkang dari kejuaraan balap akhir musim 2022. Praktis hal itu berdampak pada berkurangnya jumlah pembalap di grid MotoGP 2023 jadi tinggal 22 pembalap.
Dorna pun membuka ruang untuk tim pabrikan yang ingin mengaspal di kelas utama. BMW menjadi salah satu pabrikan yang tertarik mengaspal di MotoGP. Selain itu, ada juga pabrikan dari Kawasaki dan Gasgas yang diprediksi bakal mengisi slot kosong paddock MotoGP musim depan.
Musim 2022, MotoGP memiliki enam tim pabrikan di kelas utama, yakni Ducati, Aprilia, KTM, Honda, Yamaha, dan Suzuki. Hengkangnya Suzuki membuat sejumlah tim pelanggan dan pabrikan menanyakan peluang mereka bergabung di kelas utama.
Dorna tidak tertarik dengan tim pelanggan di kelas Moto2 atau WorldSBK. Carmelo Ezpeleta mengatakan secara tegas bahwa slot kosong sepeninggalan Suzuki hanya dapat diisi oleh tim pabrikan.
Gasgas tergabung di dalam Pierer Mobility Group bersama KTM dan Husqvarna. Tahun ini Gasgas tampil di kelas Moto2 dengan dua pembalapnya, Jake Dixon dan Albert Arenas.
Gasgas bisa bergabung di kelas utama jika merujuk pada aturan regulasi MotoGP dengan dua opsi. Pertama, menggunakan mesin RC16 KTM kemudian re-branding ulang menggunakan nama Gasgas. Namun, konsekuensinya, Gasgas akan kehilangan status konsesi karena masih tergabung di dalam grup yang sama bersama KTM.
Kedua, Gasgas melakukan pengembangan motor prototipe baru. Pabrikan Spanyol itu harus membuktikan kepada MSMA (Motor Sport Manufacture Assosiacition) meski satu payung bersama KTM mereka memiliki pengembangan yang berbeda.
Kendati sempat mengaspal di kelas premier pada tahun 2002—2008, Kawasaki masih memprioritaskan balapan di WorldSBK. Kawasaki menganggap bahwa turun di MotoGP kurang efektif dengan program pemasaran mereka.
Motor di WorldSBK merupakan produk massal, jadi lebih strategis untuk mengangkat penjualan motor Kawasaki. Sedangkan di MotoGP harus membuat satu prototipe motor baru yang tidak bisa diperjualbelikan di pasaran. Menurut mereka, WorldSBK lebih logis ketimbang MotoGP.
Secara finansial, BMW dapat membiayai seluruh operasional mereka di MotoGP. Sebab, mereka merupakan produsen kedua terbesar di wilayah Eropa. Bukan hal mustahil bagi BMW berkecimpung di kejuaraan balap MotoGP.
Carmelo Ezpeleta pun mengatakan bahwa dia sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa pabrikan. Secara pribadi Dorna juga berharap brand asal Jerman itu bisa tampil di MotoGP.
Minat BMW masuk ke kejuaraan MotoGP sudah berlangsung lama. Namun, hal itu urung terjadi karena dewan direksi BMW AG selalu menolak proposal pengajuan.
Dr. Diess, salah satu bos BMW (waktu itu), sempat berjabatan tangan dengan Carmelo Ezpeleta untuk mengembangkan motor era 800cc pada tahun 2007. Sayangnya, dewan direksi tidak memberikan izin. Pada tahun 2012, Hendrik von Kuenheim juga mengajukan proposal anggaran untuk proyek MotoGP 1000cc. Namun, sama seperti sebelumnya, rencana itu urung terjadi.
Dengan berbagai penekanan anggaran dana di kelas utama MotoGP, bukan tidak mungkin beberapa pabrikan akan menurunkan timnya ikut berlomba di kejuaraan. Kendati Kawasaki secara gamblang menyatakan diri ketidaktertarikannya mengaspal di kelas utama, masih terbuka ruang untuk BMW dan Gasgas. Menurut kamu, apa salah satu dari tiga pabrikan di atas bakal mengaspal di MotoGP musim depan?