CB24.COM- Hingga saat ini pelabuhan Muarasabak tak kunjung difungsikan. Padahal posisi pelabuhan yang dibangun sejak sebelum terbentuknya Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) itu dinilai jauh lebih strategis dibandingkan pelabuhan Talangduku Muarojambi.
Upaya Pemkab Tanjabtim bermohon agar pelabuhan Muarasabak difungsikan selalu berakhir PHP ( pemberi harapan palsu ). Keseriusan PT Pelindo II sebagai pengelola dianggap mengabaikan asas efisiensi sehingga masih terus mempertahankan pelabuhan Talangduku sebagai pusat aktivitas kepelabuhanan di Jambi. “Dari segi apapun sebenarnya pelabuhan Muarasabak jauh lebih baik untuk dunia usaha, upaya kita agar pelabuhan Muarasabak difungsikan selalu hanya berakhir janji palsu,”kata bupati Romi Hariyanto kepada sejumlah wartawan, Rabu pagi di Muarasabak (6/4/2022).
Diceritakan Romi, sebagai bupati dia berkoordinasi langsung dengan KSOP dan beberpa kali berkoordinasi langsung dengan Pelindo II. Sejumlah alasan tak difungsikannnya pelabuhan Itu kini tak lagi relevan. Misalnya soal kendala akses jalan yang dianggap tidak memadai. Saat ini akses jalan ke pelabuhan itu sudah sangat layak. Sayangnya pelabuhan itu tak juga difungsikan.
Terakhir pada akhir 2021 Romi kembali mengupayakan agar pelabuhan Muarasabak bisa difungsikan. Romi menawarkan konsep berbagi dengan pelabuhan Talangduku. Idenya, beberapa komoditas ekspor tetap melalui Talangduku namun untuk beberapa komoditas pertanian seperti pinang mulai diekspor via Muarasabak. Saat itu KSOP berjanji untuk mengupayakan, namun pada kenyataannya rencana itu tak kunjung terealisasi.
Romi bahkan berencana berkirim surat kepada presiden RI agar persoalan ini bisa selesai. “Secara lisan soal ini sudah kami paparkan kepada pak Arya Sinulingga sebagai Jubir Kementerian BUMN saat beliau berkunjung ke Tanjabtim bulan lalu,”tutupnya.