CB24.COM– Bupati Tanjung Jabung Timur, H Rommi Hariyanto,SE menerima Staf Ahli Menteri BUMN Arya Sinulingga di Muarasabak Kabupaten Tanjabtim, Jumat.(21/1/22).
Pada kesempatan itu, Bupati Romi mengajak Kementerian BUMN untuk mengembangkan briket berbahan baku serabut pinang.
Dijelaskan Romi, Kelompok petani muda di Tanjabtim sudah mulai mengolah briket dari limbah serabut pinang berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Jambi untuk bisa menjadi bahan bakar.
“Saya berharap BUMN bisa bersinergi dan mengembangkannya untuk bahan bakar alternatif,” kata Bupati Romi.
Romi menyebutkan, briket itu bisa menjadi bahan bakar alternatif pada saat arang batok kelapa sudah mulai susah didapat.
“Sekarang batok kelapa jadi barang mahal, susah didapat. Kalaupun ada harganya tak semurah dulu. Kelapa sekarang banyak dijual dan diekspor dengan batoknya, jadi arang batok sulit,” katanya.
Lebih lanjut Romi mengatakan bahawa, briket limbah serabut pinang ini bisa menjadi alternatifnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alternatif selain arang.
Briket pinang itu sudah dikemas dalam plastik, sedangkan untuk partai besar juga bisa dikembangkan untuk bahan bakar pengganti batu bara.
“Bayangkan saat ini harga arang batok sudah mencapai Rp3.000-an per kilogram. Juga sudah mulai langka, nah di Tanjabtim ini banyak pinang, dan limbah serabutnya sudah bisa jadi briket seperti ini,” tuturnya.
Romi menyebutkan, Kabupaten Tanjabtim merupakan daerah penghasil pinang terbesar bersama Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selama ini limbah pinang menjadi barang atau limbah yang terbuang, namun dengan ada inovasi menjadi briket maka semuanya akan termanfaatkan.
“Kapasitasnya memang masih kecil, namun ke depannya akan lebih besar lagi. Mungkin bisa ditambah peralatan dan mesin produksinya. Dari sisi potensi briket ini sangat potensial,” kata Romi.
Sementara itu Staf Ahli Menteri BUMN Arya Sinulingga pada kesempatan itu berjanji untuk memfasilitasi pemasaran produk, bahkan mencoba untuk mensinergikan dengan program pengembangan UMKM melalui BUMN di daerah itu.
“Kami akan bawa ke PLN, ini bisa menjadi bahan bakal alternatif pendukung batu bara di pembangkitan. Kita akan coba komunikasikan,” pungkasnya.