CB24.COM- Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., menyatakan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Pusat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat di Provinsi Jambi.
Hal tersebut dinyatakan Al Haris pada Launching Gernas BBI Tahun 2022 di Provinsi Jambi, yang berlangsung di Bandara Sultan Thaha Jambi, Rabu (19/01/2022).
Pada Launching Gernas BBI di Provinsi Jambi turut hadir beberapa Menteri, yaitu: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, Sofyan Djalil.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak para menteri, wakil menteri dan para undangan lainnya dari Pemerintah Pusat yang telah bersedia hadir pada kegiatan ini guna mendorong dan mengangkat industri kreatif masyarakat Jambi. Kegiatan ini tentunya menjadi salah satu pemicu dalam memotivasi para pengrajin dan UMKM serta salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Jambi,” ujar Al Haris.
Al Haris memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan RI yang telah menjadikan Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Gernas BBI tahun 2022.
“Industri kecil di Provinsi Jambi sendiri belum banyak bersaing dengan industri kecil lain diluar Provinsi Jambi dan industri besar. Semoga dengan adanya kegiatan ini lebih memotivasi dan meningkatkan gairah mereka untuk dapat lebih bersaing kedepannya, karena Provinsi Jambi memiliki bahan baku yang sangat melimpah bagi para industri kecil,” kata Al Haris.
Al Haris mengharapkan, penyelenggaraan Gernas BBI Tahun 2022 di Provinsi Jambi ini akan mampu mendorong promosi produk produk daerah dan mengajak masyarakat dalam menggunakan buatan Indonesia, khususnya buatan daerah.
Kegiatan ini juga dapat bertujuan dalam memanfaatkan potensi infrasturuktur pembangunan yang ada dengan membangun tempat tempat guna memamerkan produk daerah Jambi di Bandara Sultan Thaha Jambi sebagai salah satu pintu masuk masyarakat dari daerah lain.
“Kita mengharapkan kegiatan ini memberikan dampak yang besar bagi Provinsi Jambi dalam mempromosikan produk produk daerah. Kedepan kita menginginkan adanya ruang atau stand di Bandara Sultan Thaha Jambi untuk bisa menampilkan produk produk daerah, sehingga masyarakat dari daerah lain yang berkunjung ke Jambi bisa langsung melihat dan membeli produk produk daerah Jambi,” harap Al Haris.
Dalam sambutannya, Budi Karya mengaku sangat antusias dalam berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, terkait pembukaan acara Gernas BBI di Provinsi Jambi.
“Saya yakin dengan kemampuan leadership dari Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi kita bisa menuntaskan program BBI ini. Salah satu dari produk program BBI ini adalah batik dari berbagai daerah Indonesia, jika ini dikampanyekan secara terus menerus tentu akan menjadi suatu barang yang berharga,” kata Budi.
Budi mengungkapkan, Pemerintah harus terus mendorong para pelaku UMKM di Indonesia agar produknya semakin kreatif sehingga semakin menarik minat masyarakat. “UMKM menjadi bagian yang sangat penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia. Hari ini ada sekitar 1.100 UMKM yang hadir di Jambi dan kita mengharapkan akan banyak transaksi yang terjadi dan banyak kreasi dari UMKM yang bisa terus dikembangkan,” ungkap Budi.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan sebagai bentuk konkrit dukungan terhadap Gernas BBI, Kementerian Perhubungan RI telah melakukan koordinasi dengan semua operator prasarana dan sarana transportasi, baik di bandara, terminal, pelabuhan, stasiun, dan fasilitas lainnya, untuk turut mengkampanyekan Gernas BBI dan memberikan space minimal 30% dari total yang ada untuk UMKM, serta mewajibkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal dalam proyek infrastruktur transportasi yang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.
Luhut sebagai Ketua Tim Gernas BBI mengatakan untuk kemajuan UMKM di Indonesia semua pihak harus terus mendorong program ini.
“Saya telah meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk menggandeng Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa bersaing, dengan bantuan LKPP, setidaknya ekonomi daerah dapat berjalan terutama untuk pengadaan barang lokal,” kata Luhut.
“LKPP Ini sangat penting dalam Gernas BBI, karena kita ingin ekonomi di kalangan Masyarakat dapat berjalan, saat ini pemerintah terus mengkolaborasikannya karena UMKM ini merupakan tulang punggung perekonomian kita sebenarnya,” lanjut Luhut.
Luhut menilai Gerakan BBI dengan menggandeng LKPP untuk memainkan peran yang sangat penting dan bekerja sama dengan katalog lokal di daerah. “Saya lihat tadi produk batik dan tenun Jambi ini sangat luar biasa dan banyak belum diketahui orang, kita harus mendukung penuh karena sekali lagi saya ingatkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” pungkas Luhut.