MERANGIN- Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan studi banding rombongan kepala desa (kades) dan BPD di Merangin, Jambi keluar daerah, dinilai hanya sebagai modus plesiran pemborosan menghamburkan anggaran dana desa (ADD) uang rakyat di akhir tahun, apalagi ditengah masa sulit pademi covid-19.
Dari penelusuran media ini, ratusan peserta (kades dan BPD) diberangkat dari Merangin, pada Senin pagi, (25/10) menuju Jambi, dan sampai siang. lalu Sore nya mengikuti kegiatan pemkuaan bimtek di Hotel Ratu (RCC), kawasan Broni dan menginap selama satu malam.
Selama kegiatan Bimtek, rupanya tak berjalan mulus, para peserta melontarkan protes kepada panitia (APDESI dan PT. Diva Lookah Multindo Tour & Travel selaku penyelenggara yang di rasa kurang efektif. Kegiatan dibuka oleh Sekda Merangin Fajarman.
“Kami sudah protes ke penitia hampir ribut, terkait hotel juga, masak bimtek di paksankan selesai dalam beberapa jam saja pada, dengan lima materi yang kami rasa kurang efektif, kegiatan di laksanakan Selasa 26 Oktober pagi, pukul 08.00 WIB – siang, dan pukul 15.00 WIB sore harus berangkat ke Bandung (Jawa Barat) naik Bus”, ujar salah satu peserta kepada media ini yang minta namanya dirahasiakan, Selasa Malam (26/10/2021).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Andre Fransusman,S.STP, saat dikonfirmasi media ini, menjelaskan iya tidak mengetahui hal itu. Pasalnya ia tak ikut sama sekali dan hanya di wakili staf PMD.
“Saya dak ikut, kami dak tahu itu urusan nya kepala desa masing-masing (Apdesi, Kades dan Lemabaga/Travel) bagamana komitmennya kami gak ikut campur”, ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (27/10/2021).
Bahkan kata dia, sesuai jadwal yang diterima PMD, Bimtek dilaksanakan di Hotel Ratu (RCC) dari Tanggal 25 sampai dengan 26 Oktober 2021, dan dilanjutkan studi Pengelolaan BUMDes di Cibodas Tanggal 27 sampai 30 Oktober 2021.
“Wah saya gak tahu itu, kalau materi baru di mulai Pagi Selasa 26 Oktober, karena kan PMD hanya di undang dan mendampingi”, jelas Andre
Dari penelusuran media ini, memang Kadis PMD Merangin tidak ikut saat pembukaan dan penutupan bimtek, hanya diwakili staf.
Sementara perihal keberangkatan menggunkan Bus, Kadis PMD kembali menjelaskan jika itu diluar sepengetahuan PMD.
“Kalau itu, komflin langsung aja ke penyelenggara, kan dia sudah kontrak. Yang jelas komitmen awalnya seperti apa Apdesi dengan Lembaga/Travel kami gak tahu”, tegasnya.
Terkait adanya gejolak terkait keberangkatan, kata dia, yang jelas itu informasi yang berharga juga buat kami (PMD).
“Kalau kami (PMD) yang penting pertanggung jawaban di Desa Claer selesai kegaiatan”,
Sementara terkait kabar adanya rombongan Kades di Merangin trip kedua yang akan melaksanakan Bimtek dan Studi Banding keluar daerah, Kadis PMD Merangin malah terkejut.
“Saya belum tahu, tidak ada ah, balum ada laporan sampai ke saya”, tutupnya.
Pada dasarnya, untuk kita ketahui kegiatan bimtek dan studi banding dilaksnakan untuk menambah wawasan sesuai program dan selanjutnya bisa diterapkan di Desa Masing-masing, bukan hanya sebatas jalan-jalan belaka pakai uang rakyat.